Momen Peringatan HSN 2022, MAN Kota Surabaya Ikuti Upacara

652

Surabaya || faktaperistiwanews.co – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Surabaya Drs. H. Fathor Rakhman, M.Pd., menggelar Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022.

Sebagaimana mestinya, pelaksanaan upacara peringatan HSN tersebut, turut diikuti sebanyak 93 guru dan karyawan beserta 1.234 murid MAN Kota Surabaya berlangsung tertib.

Dalam amanah oleh Menteri Agama (Menag) RI, H. Yaqut Cholil Qoumas yang disampaikan Kepala MAN Kota Surabaya Drs. H. Fathor Rakhman, M.Pd., bahwa, suasana memperingati HSN tanggal 22 Oktober 2022 marilah memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang semoga rahmat, berkah, dan perlindungan senantiasa menyertai semuanya.

Melalui keputusan Presiden (Kepres) nomor 22 tahun 2015 menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri. Penetapan itu merujuk dicetuskannya Resolusi Jihad.

“Resolusi jihad itu berisikan fatwa kewajiban berjihad demi pertahankan kemerdekaan Indonesia. Kemudian, melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 silam, yang diperingati dengan Hari Pahlawan,” tuturnya, Sabtu (22/10/2022).

kemeriahan HSN selesai upacara Kepala MAN Kota Surabaya bersama guru, dan murid. [dok.FP News]

Fathor Rakhman bilang, sejak ditetapkan tahun 2015, setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan HSN pada tema yang berbeda. Fathor Rakhman menyatakan bahwa, untuk tahun 2022 ini peringatan HSN bertemakan Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Artinya, bahwa santri dalam kesejarahan selalu terlibat aktif dalam fase perjalanan Indonesia.

Maka itu, kata dia, ketika Indonesia memanggil, para santri ini tidak pernah mengatakan tidak. Namun, dengan berbagai latar belakang bahwa santri siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

“Ketika Indonesia masih dijajah, para santri tersebut turun ke medam laga. Berperang melawan penjajah dengan menggunakan alat perlengkapan senjata bambu runcing,” ucapnya.

Dalam peringatan HSN, lanjut Fathor Rakhman, bukanlah milik santri semata. Hari santri merupakan milik kita semuanya. Oleh karena itu, dia menambahkan, dengan merayakan dengan cara Napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia.

“Kita bersama mendoakan para pahlawan yang utama dari kalangan ulama, kiai, dan santri telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama,” pungkasnya. (uzi/yud)