Dua Ormas Gelar Aksi Ingatkan Bahaya Terorisme dan Radikalisme
JAKARTA – Dua organisasi masyarakat (ormas) bernama Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pengawal Demokrasi (GMPPD) dan Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme dan Terorisme (GMART) melakukan aksi unjuk rasa dan pembacaan deklarasi tetang bahaya terorisme dan radikalisme di tiga tempat. Yakni gedung DPR, Bundaran Indosat, dan depan kantor Kementerian Agama, Senin siang, 11 Oktober 2021.
Humas GMPPD Irfan mengatakan, GMPPD mgingatkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa paham terorisme dan radikalisme sangat berbahaya bagi kelangsungan Bangsa dan Negara.
“Di mana terjadi terorisme oleh Ali Kalora CS maupun gerakan separatis KKB Papua merupakan efek terhadap pemahaman Terorisme dan Radikalisme,” kara Irfan saat melakukan aksi di depan Gedung DPR Jakarta Pusat, Senin, 11 Oktober 2021.
Sementara itu, Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme dan Terorisme (GMART) juga melakukan aksi yang serupa dengan GMPPD. GMART melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Humas GMART Anwar mengatakan, masyarakat harus menyadari bahaya pemahaman terorisme dan radikalisme yang dapat memecah belah umat Islam diIndonesia.
“Aksi ini dilakukan secara spontanitas mengingat gesekan di masyarakat umat Islam semakin terlihat jelas dibuat untuk timbul gesekan. Sebagai contoh yang terjadi daerah Jakarta Timur di pondok pesantren Alghafari Alsalafi terjadi gesekan antara pimpinan ponpes dengan ustaz di sekitar ponpes akibat adanya perbedaan pemahaman,” kata Anwar.
Anwar mengatakan, perlu dilakukan rekonsiliasi di internal umat Islam. “Juga perlu dilakukan penggalakan kembali terhadap toleransi umat beragama sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di Indonesiaa agar damai dan aman sesuai dengan pemahaman Islam bahwa Agama Islam adalah agama pembawa kedamaian bagi seluruh makhluk,” kata dia.
(Amin Akbar)