Surabaya, faktaperistiwanews.co – Itensitas hujan deras yang mengakibatkan dampak genangan banjir di ruas jalan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengevaluasi.
Saat terdapat genangan banjir itu, terjadi sebanyak 5 (lima) kali mulai awal tahun 2022 di wilayah Kota Surabaya. Bahkan, pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan saat intensitas hujan lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya, yaitu 1,5 kali lebih besar. Oleh karena itu, pihaknya akan tetap mengevaluasi terkait kawasan menjadi langganan banjir.
“Kami terus siapkan sarana dan prasarana (Sarpras), seperti pompa air serta drainase pada titik lokasi terdapat genangan banjir juga dilakukan identifikasi. Oleh karena itu, kawasan rawan banjir tetap terevaluasi,” ujar Kepala Bidang (Kabid), Pengendalian Banjir Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Surabaya Eko Juli Prasetya, Selasa (29/3).
Beberapa kawasan saat hujan terdapat genangan banjir, yakni Sukomanunggal, Petemon, Simo, Embong Malang, dan Ketintang, Mayjen Sungkono, Wonorejo, hingga Margorejo.
“Rata-rata kawasan itu kalau banjir ketinggian sekitar 30 sentimeter,” terangnya.
Selanjutnya, kata Eko, kawasan sering langganan banjir telah disinyalir karena terjadi penyempitan maupun pendangkalan saluran.
“Seperti kawasan Ketintang, saluran ampernya Wonorejo, kalau kita urut mulai hulu sampai hilir memang ada penyempitan serta pendangkalan karena banyak bangunan di sisi saluran. Secara aturan sebenarnya bangunan tidak boleh berdiri disitu, kalau kita lakukan pengerukan pasti akan terjadi longsor,” jelasnya.
Oleh karenanya, Eko bilang, kedepan akan dilakukan pemeliharaan normalisasi permanen untuk langkah jangka panjang. Artinya, akan ada kontruksi, sehingga fungsi saluran bisa normal, serta bangunan sekitar aman.
“Ini pasti butuh biaya tidak sedikit, apalagi kalau amper Wonorejo kan panjangnya 11 Kilometer, mungkin kita lakukan normalisasi bertahap,” paparnya.
Terkait solusi jangka pendek, disampaikan Eko pihaknya menerjunkan tim untuk segera melakukan tahap awal normalisasi. Pemkot Surabaya sendiri sudah menyiapkan langkah antisipasi berupa total 62 unit rumah pompa air.
“Kapasitas itu dapat menampung sebesar 0,5 sampai 5 meter kubik untuk penyedotan volume debit air saat genangan banjir. (vn)