Bandung | faktaperistiwanews.co -Perjalanan menuju tempat wisata bisa dilakukan menggunakan sarana transportasi apa saja, baik pesawat terbang, kapal laut, kereta api, mobil ataupun motor. Tergantung pada kondisi dan situasi masing – masing, yang jelas setiap perjalanan wisata pasti ingin menikmati juga suasana perjalanan. Apalagi bagi yang berkemampuan untuk menikmati perjalanan wisata menggunakan Motor Gede alias Moge “, ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (7/4).
Menurutnya, penyebutan moge untuk motor gede biasanya mengacu pada kapasitas mesin yang dimiliki. Meskipun besar badan atau dimensi motor biasanya beriringan dengan kapasitas mesin, tetapi tidak selalu masuk dalam kategori ini. Apalagi kategori moge di berbagai negara tidak sama, misalnya di Jepang, sepeda motor dapat disebut moge bila memiliki mesin dengan kapasitas 35 horse power (hp). Kemudian di AS atau Italia, sepeda motor dengan mesin minimal 600 cc akan dianggap sebagai moge.
Kemudian Dede juga menyampaikan bahwa menggunakan moge saat perjalanan wisata memiliki sensasi yang berbeda dibanding dengan motor berkapasitas kurang dari 250 cc. Tenaga dan bobotnya yang dimilikinya terbilang besar, sehingga butuh kemampuan khusus untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, bagi yang baru pertama kali mengendarai moge, tentu butuh belajar banyak hal agar pengalaman berkendaraan pertama terasa menyenangkan.
Bagi yang pertama kali menggunakan motor besar atau mulai dari 500cc ke atas, disarankan untuk mengenal motor pertama kali dengan mendorong motor tersebut untuk berpindah ke depan, kanan dan kiri serta mundur ke belakang dengan kondisi mesin mati, untuk membantu mengenal karakter moge dan mengontrolnya.
“ Di samping itu tentu juga harus memperhatikan hal – hal yang terkait dengan ‘Riding Posture’ yang sesuai prosedur safety riding, yaitu pandangan, bahu, siku, jemari, pinggul, lutut dan kaki. Juga diperlukan pengenalan pengereman dan porsi gas dengan tenaga yang dihasilkan. Jika tenaga mesin besar, bisa berlatih berkendara menggunakan tenaga mesin tanpa digas. Kemudian tentu saja juga harus berlatih untuk berbelok ke kanan dan kiri dari belokan besar hingga sempit dengan mulus “, pungkas Dede menutup percakapan.(red)