PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DRONE DALAM BIDANG PERTAHANAN Oleh : Dede Farhan Aulawi

621

Bandung || faktaperistiwanews.co – Teknologi drone dari waktu ke waktu terus berkembang, sehingga pengembangan dan aplikasi kendaraan udara tak berawak (UAV) tersebut banyak digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk militer (pertahanan), fotografi dan videografi profesional, pemetaan wilayah, pertanian, inspeksi area berbahaya, logistik pengiriman, dan pemantauan lingkungan. Drone bekerja dengan menerima perintah dari pilot jarak jauh atau melalui perangkat lunak untuk penerbangan otonom, dan sering dilengkapi dengan kamera, sensor, dan baling-baling untuk menstabilkan penerbangan dan mengumpulkan data.

Perkembangan teknologi drone dalam bidang pertahanan mengalami kemajuan pesat dalam satu dekade terakhir. Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) kini menjadi komponen strategis dalam sistem pertahanan modern di banyak negara. Tren Terkini Teknologi Drone Pertahanan saat ini terus berkembang dan banyak mengalami transformasi, diantaranya :

Pertama, dari Pengintaian ke Serangan Presisi. Awalnya drone digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR). Namun sekarang, banyak drone yang memiliki kemampuan tempur, seperti MQ-9 Reaper (AS): Bisa membawa rudal Hellfire dan bom presisi, dan Bayraktar TB2 (Turki): Efektif dalam konflik Nagorno-Karabakh, Libya, dan Ukraina. Juga ada drone Shahed-136 (Iran): Drone kamikaze yang digunakan dalam konflik Rusia-Ukraina.

Kedua, Drone Kamikaze (Loitering Munition). Drone kamikaze adalah UAV yang dirancang untuk berkeliling area target dan melakukan serangan bunuh diri saat target terdeteksi. Contohnya Switchblade (AS), dan Shahed-136 (Iran) yang dinilai efektif untuk menghancurkan tank, radar, dan logistik musuh.

Ketiga, Teknologi Siluman (Stealth). Beberapa drone kini dilengkapi desain siluman agar sulit terdeteksi radar. Contohnya RQ-170 Sentinel (AS), dan GJ-11 Sharp Sword (Tiongkok).

Keempat, AI dan Autonomous Operation. Drone generasi baru dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk navigasi, pengambilan keputusan, dan pengenalan target tanpa operator manusia. Sistem drone swarm dimana banyak drone kecil bekerja bersama secara otomatis dalam satu misi. Contohnya Program “Skyborg” oleh Angkatan Udara AS.

Kelima, Integrasi Sistem Pertahanan Canggih. Drone kini terintegrasi dengan Sistem radar dan satelit, Jaringan komunikasi militer, dan Kendaraan tempur darat dan laut guna meningkatkan kesadaran situasional (situational awareness) dan efisiensi tempur.

Indonesia juga kini sedang mengembangkan dan mengadopsi drone untuk pertahanan, misalnya PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) mengembangkan drone Elang Hitam untuk pengawasan dan potensi serangan. Disamping itu juga melakukan kerja sama dengan berbagai negara (Turki, Korea Selatan, dan lain – lain). Potensi penggunaan drone untuk pengamanan wilayah perbatasan dan maritim. Mengingat perkembangan teknologinya sangat masif, maka kita dapat memprediksi teknologi drone ke depan yang memiliki karasteristik :

  • Drone hipersonik, yaitu drone yang memiliki kecepatan di atas Mach 5.
  • Miniaturisasi & swarm pintar, yaitu drone ukuran kecil dengan kecerdasan kolektif.
  • Drone bawah laut & ruang angkasa untuk tujuan operasi di domain non-tradisional.

Itulah sedikit gambaran terkait perkembangan teknologi drone saat ini, dan prediksi ke depannya. Kita tentu berharap bahwa teknologi drone lebih diutamakan untuk kepentingan pembangunan, namun demikian kita juga tidak bisa memungkiri fakta bahwa penggunaan drone untuk tujuan militer / pertahanan juga sangat masif sekali. (Red)