Pemasangan Patok Tol Sudah Selesai, Ini Lima Ruas Jalan Terdampak Tol Kediri-Kertosono
KEDIRI, faktaperistiwanews.co.id – Pemasangan patok tol Kediri-Kertosono oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selesai kemarin. Dari pemasangan titik lokasi tol itu diketahui jika proyek strategis nasional (PSN) tersebut akan melintasi lima bidang jalan dan sungai di lima desa yang terdampak.
Data yang dihimpun menyebutkan, lima ruas jalan dan sungai di Kabupaten Kediri yang terdampak tol masing-masing berada di Desa Ngablak, Banyakan, dan Maron, Kecamatan Banyakan. Sedangkan dua ruas lainnya ada di Desa Bakalan, Kecamatan Grogol.
Sesuai estimasi kebutuhan tanah, penampang jalan dan sungai di Kabupaten Kediri yang terdampak total seluas 0,68 hektare. Selebihnya, ada 39 bidang jalan dan sungai di Kabupaten Nganjuk yang terdampak. Luasnya mencapai dua hektare.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Tol Kediri-Kertosono, Kartika Sari yang dikonfirmasi tentang kebutuhan tanah untuk tol mengungkapkan, pihaknya sudah mensosialisasikan hal tersebut September lalu. “Sosialisasinya bahwa ada tanah yang akan terdampak tol,” kata Kartika sembari menyebut sosialisasi di Nganjuk digelar Maret silam, mengutip dari Radar Kediri, Kamis (28/10/2021).
Adapun secara detail, Kartika menyebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunggu penetapan lokasi (penlok) oleh Pemprov Jatim. Jika tidak ada halangan, dia menargetkan penlok bisa turun Desember nanti. Sehingga, pembebasan tanah di lokasi tol bisa dilakukan tahun depan.
Setelah penlok turun, menurut Kartika pihaknya akan mengetahui titik-titik tanah yang akan dibebaskan. Saat itulah, tim akan melakukan sosialisasi lebih lanjut.
Untuk diketahui, pemasangan patok tol di wilayah Kediri sudah selesai kemarin. Setelah pemasangan patok di ruas Kediri selesai, Kartika menyebut timnya akan melanjutkan pemasangan patok untuk wilayah Nganjuk awal November nanti. “Saat ini kami masih lakukan evaluasi pematokan di Kabupaten Kediri,” jelasnya sembari menyebut pemasangan patok di Nganjuk butuh waktu sekitar seminggu.
Sementara itu, Kepala Desa Sendang, Banyakan Suhadi menuturkan, tanah di desanya yang terdampak tol mencapai 0,5 hektare. Tanah tersebut menurut Suhadi merupakan milik kerabatnya.
Khusus untuk Desa Sendang menurutnya hanya lahan sawah yang terkena tol. “Tidak ada rumah warga yang terkena tol,” beber pria berpeci hitam itu.
Lebih jauh Suhadi mengaku belum tahu harga tanah yang terdampak tol tersebut. Demikian juga dengan perkiraan ganti rugi yang akan didapat. Meski demikian, dia memastikan pemerintah desa akan mendukung pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut. “Kami menunggu sosialisasi dari pemerintah,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, di Kabupaten Kediri sedikitnya akan ada 322 bidang tanah yang terdampak tol. Luasnya mencapai 38,79 hektare. Puluhan hektare lahan itu tersebar di empat desa di Kecamatan Banyakan, dan satu desa di Kecamatan Grogol.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri Irwan Candra Wahyu Purnama menjelaskan, PUPR mendampingi tim dari Kementerian PUPR saat melakukan pemasangan patok tol. Selebihnya, mereka menunggu langkah lebih lanjut dari pusat.
Termasuk tahapan sosialisasi pengadaan tanah. “Nanti (sosialisasi pengadaan tanah, Red) dilakukan oleh tim dari pemprov, Kementerian PUPR, dan pihak lain yang terlibat,” terang Irwan sembari menyebut pihaknya menunggu pemberitahuan dari pusat. (cozy)