Ketidakpastian Global dan Dampaknya Terhadap Indonesia Oleh : Dede Farhan Aulawi

542

Bandung || faktaperistiwanews.co – Sebagai negara dengan ekonomi terbuka, Indonesia sangat terpengaruh oleh kondisi eksternal. Peristiwa global seperti perang dagang AS-Tiongkok, pandemi COVID-19, hingga ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, semuanya tercermin dalam fluktuasi World Uncertainty Index (WUI) Indonesia. Ketika indeks ini naik, artinya persepsi terhadap ketidakpastian meningkat, yang biasanya berdampak negatif terhadap investasi, konsumsi, dan perdagangan.

Misalnya, saat puncak pandemi COVID-19 pada 2020, WUI Indonesia mencapai level tertinggi. Ketidakpastian yang tinggi saat itu menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar -2,07%, resesi pertama sejak krisis moneter 1998. Investor menahan ekspansi, rumah tangga menunda konsumsi, dan pemerintah harus meningkatkan stimulus fiskal untuk mendorong pemulihan. Dalam hal ini, WUI menjadi alat yang cukup baik untuk membaca tekanan eksternal terhadap ekonomi nasional.

Ketidakpastian Domestik: Politik dan Kebijakan
WUI tidak hanya mencerminkan faktor eksternal, tetapi juga dinamika domestik. Pemilu, perubahan kebijakan besar, atau ketidakpastian hukum juga tercermin dalam indeks ini. Contohnya, pada masa menjelang Pemilu Presiden 2019, WUI Indonesia mengalami kenaikan yang moderat. Ketidakpastian kebijakan, seperti arah pembangunan, perombakan kabinet, atau sikap pemerintah terhadap investasi asing sering kali membuat pelaku usaha bersikap wait and see.

Namun demikian, lonjakan WUI tidak selalu diikuti dengan pelemahan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa persepsi ketidakpastian tidak otomatis menyebabkan kontraksi, terutama bila pemerintah mampu mengelola ekspektasi dan memberikan kepastian regulasi. Di sinilah pentingnya komunikasi kebijakan yang efektif dan konsistensi regulasi.

Tren Terkini dan Tantangan ke Depan
Memasuki 2025, WUI Indonesia relatif menurun dibandingkan masa pandemi, mencerminkan stabilisasi ekonomi dan pemulihan global. Namun tantangan baru mulai muncul. Volatilitas harga komoditas, perubahan arah suku bunga global, serta agenda transisi energi menghadirkan ketidakpastian baru. Selain itu, pelaksanaan Pemilu 2024 dan transisi pemerintahan juga menciptakan ketidakpastian kebijakan dalam jangka pendek.

Pemerintah perlu memperkuat kredibilitas fiskal, memperbaiki iklim investasi, dan menjaga stabilitas politik agar persepsi ketidakpastian tetap rendah. Koordinasi antar lembaga, baik fiskal, moneter, maupun sektor riil, juga menjadi kunci dalam meredam dampak buruk dari gejolak global yang mungkin datang tiba-tiba.

Dengan demikian, World Uncertainty Index adalah alat yang berguna untuk membaca dinamika ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia dari perspektif persepsi ketidakpastian. Meskipun tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator, WUI memberikan gambaran penting tentang bagaimana tekanan eksternal dan internal bisa memengaruhi perilaku ekonomi. Di tengah ketidakpastian global yang terus berubah, menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar adalah tugas utama pembuat kebijakan. Dengan respons yang tepat, ketidakpastian bisa dikelola, dan ekonomi Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.(Red)