Tana Toraja Sulawesi Selatan || faktaperistiwanews.co – Gelombang kemarahan melanda tana toraja setelah komedian panji pragiwaksono melontarkan pernyataan kontroversi yang dianggap menghina adat dan budaya suku Toraja. Pernyataan tersebut, yang viral di media sosial, memicu reaksi keras dari Tongkonan adat sang Torayan, lembada tertingi di toraja.
” Dalam pernyataan resminya Tongkonan Adat Sang Torayan mengecam keras narasi Pandji pragiwaksono yang Telah menunjukkan ketidakpahaman yang mendalam Tentang adat dan Budaya Kami, khususnya rituwal pemakanan Rambu solo, “Benyamin Rante allo Perwakilan tongkonan Adat Dengan nada geram. Pemicunya adalah pernyataan Pandji yang menyebut bahwa banyak warga Toraja jatuh miskin akibat menggelar pesta pemakaman mewah, dan jenasah kerap dibiarkan terlantar karena kurang biaya.
Tongkonan adat membantah keras pernyataan tersebut, menegaskan bahwa Rambu solo’ adalah wujud penghormatan terakhir dan kebersamaan, bukan ajang pamer kekayaan. Pernyataan “Pandji telah menabur duri diladang kami, menginjak-injak kerohmatan kami dengan sepatu ketidak tahuan, “Benyamin Rante allo perwakilan Tongkonan adat.” Kami tidak meminta belas kasihan, tapi Hormat. Hormat pada adat yang telah menjaga kami selama berabat abat, ” ucapnya.
” Masyarakat toraja menuntut Pandji pragiwaksono untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka. Hingga berita ini di turunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak panji pragiwaksono kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan tentang batasan kebebasan berekspresi dan tanggung jawab seorang figur publik dalam menyampaikan informasi. (Benyamin)