Optimalisasi Potensi Bahari untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Oleh : Dede Farhan Aulawi

Bandung || faktaperistiwanews.co – Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki kekayaan bahari luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan wilayah laut yang mencapai dua pertiga dari total luas negara, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Padahal, sektor bahari menyimpan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, penyediaan lapangan kerja, serta penguatan ketahanan pangan dan energi.

Sumber daya bahari Indonesia meliputi kekayaan ikan, rumput laut, terumbu karang, minyak dan gas bawah laut, hingga potensi wisata bahari. Namun, berbagai kendala masih menghambat pemanfaatan optimal potensi tersebut, antara lain rendahnya teknologi penangkapan dan pengolahan hasil laut, lemahnya infrastruktur pelabuhan, serta kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada nelayan dan masyarakat pesisir. Akibatnya, banyak masyarakat pesisir yang masih hidup dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan meskipun tinggal di kawasan yang sangat kaya sumber daya alam.

Optimalisasi potensi bahari perlu dilakukan melalui pendekatan ekonomi biru (blue economy), yaitu pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara keuntungan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Melalui pendekatan ini, sektor-sektor seperti perikanan tangkap, budidaya laut, energi terbarukan lepas pantai, hingga wisata bahari dapat dikembangkan secara sinergis. Pemerintah perlu mendorong pembangunan industri pengolahan hasil laut di daerah pesisir agar nilai tambah ekonomi tidak hanya dinikmati oleh pihak tertentu, tetapi juga oleh masyarakat lokal.

Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci penting. Nelayan dan pelaku usaha bahari perlu dibekali pengetahuan teknologi modern, akses pasar digital, serta dukungan pembiayaan yang memadai. Lembaga pendidikan dan riset kelautan juga berperan besar dalam mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Penguatan koperasi nelayan dan pengembangan desa maritim dapat menjadi strategi konkret dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.

Di sisi lain, perlindungan lingkungan laut harus menjadi prioritas. Eksploitasi berlebihan, pencemaran, dan praktik penangkapan ikan yang merusak perlu dihentikan melalui regulasi yang tegas dan pengawasan yang berkelanjutan. Pembangunan ekonomi bahari tidak boleh mengorbankan keberlanjutan ekosistem laut yang menjadi sumber kehidupan bagi generasi mendatang.

Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, potensi bahari Indonesia dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Optimalisasi potensi bahari bukan hanya soal meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga tentang mewujudkan kedaulatan maritim dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.

Jadi, optimalisasi potensi bahari merupakan langkah strategis untuk menjadikan laut sebagai sumber kemakmuran bangsa. Melalui pengelolaan yang berkelanjutan, inovatif, dan berpihak pada rakyat kecil, Indonesia dapat benar-benar menjadi poros maritim dunia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.(Red)