Identitas Budaya dan Upaya Pelestarian Aksara Sunda Oleh : Dede Farhan Aulawi

Bandung || faktaperistiwanews.co – Aksara Sunda merupakan salah satu warisan budaya yang mencerminkan identitas, jati diri, dan kebanggaan masyarakat Sunda. Aksara ini telah digunakan sejak masa Kerajaan Sunda Kuno untuk menulis berbagai naskah dan catatan penting yang menggambarkan kehidupan sosial, keagamaan, dan pemerintahan masa lampau.

Namun, seiring perkembangan zaman dan dominasi huruf Latin, penggunaan aksara Sunda semakin menurun dan terancam punah. Oleh karena itu, berbagai upaya pelestarian perlu dilakukan agar aksara Sunda tetap hidup dan dikenal oleh generasi penerus.

Salah satu upaya utama dalam pelestarian aksara Sunda adalah melalui pendidikan formal. Pemerintah daerah Jawa Barat telah memasukkan pembelajaran aksara Sunda ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah dasar dan menengah.

Langkah ini sangat penting karena menjadi sarana awal untuk memperkenalkan aksara Sunda kepada anak-anak sejak usia dini. Selain itu, pelatihan guru dan penyediaan buku ajar yang menarik perlu terus dikembangkan agar proses belajar aksara Sunda menjadi menyenangkan dan relevan dengan perkembangan zaman.

Selain melalui pendidikan, pemanfaatan teknologi digital juga menjadi strategi penting. Saat ini sudah tersedia berbagai font aksara Sunda yang dapat digunakan di komputer dan ponsel pintar. Media sosial dan platform daring bisa dijadikan wadah kreatif untuk mempopulerkan aksara Sunda, seperti melalui konten edukatif, desain grafis, hingga karya seni digital. Dengan demikian, aksara Sunda tidak hanya dipelajari di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan digital masyarakat modern.

Upaya lainnya adalah pelestarian melalui seni dan budaya. Pementasan teater, lomba kaligrafi aksara Sunda, pembuatan mural, serta penerbitan buku atau komik beraksara Sunda dapat menjadi sarana yang efektif untuk menarik minat generasi muda. Dukungan pemerintah daerah, komunitas budaya, dan media lokal juga sangat dibutuhkan agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.

Pada akhirnya, pelestarian aksara Sunda bukan sekadar menjaga huruf-huruf kuno, tetapi merupakan usaha mempertahankan warisan leluhur dan memperkuat jati diri bangsa. Di tengah arus globalisasi yang kian kuat, menjaga aksara daerah seperti aksara Sunda berarti menjaga akar budaya dan kebanggaan lokal yang menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.(Red)