Lumajang || Faktaperistiwanews.co – , Oktober 2025, Para perajin Batik Bambu Mujur di Desa Sumber Mujur, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur mengikuti serangkaian pelatihan yang dirancang untuk mendukung produktivitas, kerapian manajemen usaha dan strategi pemasaran digital. Kegiatan pelatihan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat oleh dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang terlaksana berkat hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dari Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek-BIMA).
Pelatihan ergonomi dan pemberian Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat Smart Canting otomatis dan meja pembatik ergonomis diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk Batik Bambu Mujur. Materi ergonomi yang disampaikan oleh Yessie Ardina Kusuma, ST., MT, memberikan pemahaman posisi kerja yang lebih aman dan nyaman, sehingga dapat mengurangi risiko kelelahan dan cedera saat membatik.
Selanjutnya, pelatihan produktivitas dan tata kelola ruang difokuskan pada penataan tempat kerja agar lebih efisien, rapi, dan mendukung kelancaran proses produksi. TTG berupa rak display juga diberikan kepada perajin batik agar produk batik dapat ditampilkan lebih menarik dan dapat digunakan saat acara pameran.
Untuk pengelolaan bahan baku dan produk batik, Dr Indah Kurniawati, ST., MT., sekaligus Ketua kegiatan pengabdian ini menjelaskan sistem inventory berbasis website dapat dengan mudah memantau stok bahan baku, mengurangi risiko kehabisan bahan dan penumpukan produk yang tidak terkontrol serta dapat memperkirakan kebutuhan bahan sesuai pesanan atau tren permintaan pasar.
Dari sisi manajemen keuangan, pelatihan akuntansi dasar serta penggunaan sistem pembukuan digital sangat bermanfaat agar pencatatan transaksi lebih rapi, cepat, dan akurat. Menurut Gita Desipradani, S.Pd.,M.M.,MSA., laporan keuangan yang jelas akan membantu perajin batik mengetahui untung-rugi usahanya, mudah untuk mengatur strategi bisnis dan sekaligus menunjukkan profesionalitas usaha.
Tak kalah penting, para perajin batik juga dipandu oleh dua mahasiswa UMSurabaya, Abdullah Rasyiid Hariyono dan Selvy Gita Nurmala untuk menggunakan konten website dan marketplace sehingga produk batik bisa lebih mudah dipromosikan kepada pasar yang lebih luas. Begitu juga dengan materi digital branding dan media sosial dapat membantu perajin membangun citra dan meningkatkan daya tarik produk batik Bambu Mujur yang telah dikenal dengan kekhasan corak potensi alam dan penggunaan pewarna alaminya.
Pemilik usaha UMKM Batik Bambu Mujur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berterimakasih atas pelatihan dan pemberian alat baru yang sangat bermanfaat. Dengan smart canting dan meja ergonomis, produksi batik kami menjadi lebih cepat, mudah dan berkualitas. Lewat marketplace, batik Bambu Mujur dapat dipasarkan lebih luas. (Red)